Awalan

Masjid Terbesar Eropa Diancam Akan Diledakan, Umat Islam Disebut Akan Dibunuh


 Masjid terbesar di Eropa yang sedang dibangun di Kota Strasbourg Prancis menerima surat ancaman pembunuhan dan penghinaan.

Masjid Eyup Sultan, yang saat ini sedang dibangun oleh Konfederasi Islam Milli Gorus (CIMG), menerima surat tersebut pada hari Rabu (6/10/2021).

Surat tanpa nama itu diberi judul oleh si pengirim Deklarasi Perang.

Di dalam surat itu, pengirim menyebutkan bahwa tidak ada ruang bagi Islam di Prancis.

Dan bahwa umat Islam yang tinggal di negara itu harus memilih antara agama mereka atau Prancis.

"Tentu saja mayoritas jemaah Anda akan memilih Islam. Lalu mengapa Anda masih di Prancis?" kata surat itu.

Surat itu juga mengatakan kepada umat Islam untuk bersiap menghadapi "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap masjid-masjid di negara itu,

Sekaligus menyebarkan ancaman bahwa, serangan itu akan melibatkan banyak orang dari kelompok mereka.

"Persiapkan dengan baik, balas dendam dimulai," kata surat itu.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Anadolu Agency pada Minggu (10/10/2021) disebutkan,

Eyup Ahin, ketua CIMG di Prancis Timur, mengatakan,

Bahwa mereka sebelumnya telah menerima ancaman seperti itu,

Seraya menambahkan, sejak setahun terakhir, terjadi lonjakan ancaman terhadap Muslim dan masjid di Eropa.

Eyup Ahin mencatat, sebelumnya dia juga menerima ancaman lewat sambungan telepon.

Pengancam mengatakan, bahwa para pelaku mengancam akan membunuh keluarga Eyup Ahin dan warga muslim lainnya serta membom masjid di seluruh Perancis.

"Ancaman seperti itu terjadi di seluruh Eropa. Semua Muslim menerima ancaman seperti itu, tapi saya yakin kompleks ini mendapat perhatian lebih karena ini adalah yang terbesar dari jenisnya di Eropa," kata Ahin.

Dia mengatakan, surat ancaman itu sudah dilaporkan polisi dan otoritas terkait.

Masjid di Kota Strasbourg sendiri memiliki kapasitas daya tampung sebanyak 2.500 orang di dalam ruangan dan 5.000 di dalam dan di luar ruangan.

Di tempat itu, juga dibangun museum tentang sejarah umat Islam di Perancis, serta pusat penelitian, perpustakaan, restoran, dan lainnya.

Masjid ini sekaligus diharapkan menjadi tempat bagi warga muslim di kota-kota Jerman dan Swiss terdekat untuk datang dan beribadah.

Awal tahun ini, masjid dirusak dicorat coret di bagian pagarnya. "Tidak untuk Islam, pulang ke negeri Anda," demikian isi tulisan di coretan itu.

( Guruh Budi Wibowo /

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel