Awalan

Gus Baha Kena Serangan Jantung: Paling Mati, Kalau Ingat Saya Takut Tidak Syukur Saja


 Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur'an LP3I Narukan, Rembang, Gus Baha terkena serangan jantung.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkapkan jika dirinya telah berkali-kali terkena serangan jantung.

Riwayat penyakit jantungnya tersebut diungkapkan Gus Baha saat mengisi pengajian bersama santrinya.

"Saya berkali-kali terkena serangan jantung," ujar Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal Youtube Hidayah Robbi pada Senin, 22 November 2021.

Namun Gus Baha menolak untuk diobati, ia mengatakan dengan santai bahwa ia tak takut, yang paling dikakutkan olehnya hanya takut tidak bersyukur.

"Lalu saya ditanya, Gus Kenapa gak diobati?," ucap Gus Baha.

"Jantung kumat ya paling banter mati, dan mati itu biasa," ujarnya.

"Saya kalau ingat penyakit Saya, problem Saya itu takut Saya tidak bisa syukur saja," terangnya.

"Apalagi saya melihat kehidupan sekarang yang penuh dengan kemajemukan, orang-orang dzolim banyak menikmati kehidupan," ungkapnya.

Dalam kesempatan lain, Gus Baha bagikan obat yang paling baik untuk atasi orang sakit, jantung salah satunya.

Menurut Gus Baha ketika ada orang yang sakit, misalnya sakit jantung, maka yang disarankan dokter selain minum obat adalah tidur atau istirahat yang cukup.

Hal ini disampaikan Gus Baha karena tidur adalah obat yang paling baik untuk atasi orang sakit.

Dilansir mantrasukabumi.com dari akun Instagram gusbahaofficial pada Minggu 22 Agustus 2021, berikut penjelasan Gus Baha selengkapnya.

"Sekarang kalau ada pakar medis bilang: ini kalau kurang istirahat sakit, kurang istirahat jantungan," ujar Gus Baha.

"Berarti tidur adalah menghilangkan penyakit," tambah Gus Baha.

Setelah itu Gus Baha menuturkan kalau hal yang penting ketika sakit itu tidurnya atau obatnya?

"Maka yang penting tidurnya atau obatnya? Tidur yang dibantu obat," kata Gus Baha.

"Tapi kalau obat saja tanpa tidur, masih sakit kan?," tanya Gus Baha.

Lebih lanjut Gus Baha jelaskan, daripada mata melek namun melihat hal-hal yang di haramkan, maka lebih baik tidur.

Dia juga tegaskan bahwa tidur adalah salah satu cara supaya kita tidak terjerumus ke dalam sesuatu yang diharamkan.

"Jadi tidur adalah perlawanan terhadap keinginan untuk melakukan keharaman", pungkasnya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel