Ini Alasan Nabi Muhammad Menikahi Aisyah Sewaktu Masih Kanak-kanak, Kata Gus Baha
Gus Baha menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW Menikahi Aisyah saat ia masih kanak-kanak.
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi serta rasul terakhir diketahui memiliki banyak istri.
Salah satu istrinya ialah Aisyah yang dinikahi sewaktu masih kanak-kanak.
Hal ini kemudian banyak dijadikan alasan oleh orang-orang masa kini untuk memiliki banyak istri dan menikah dengan perempuan muda.
Gus Baha menjelaskan bahwa pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah memiliki sebuah alasan, bukan karena nafsu semata.
"Kanjeng nabi itu tidak punya nafsu, semua yang dikatakan dari wahyu," kata Gus Baha
"Nabi mengelola perempuan meskipun berkata, 'Saya ditakdir dicintakan sama perempuan', coba perempuan kena sentuhan nabi itu jadi apa coba?," tanya Gus Baha.
Jadi sholehah, jadi muslimah, jadi dokumenter hadist," jelasnya.
"Nabi itu mencintai Aisyah, anak kecil" sambungnya.
"Nabi mendesain Aisyah karena cerdas. Coba sekarang semua utang jasa sama siapa?," tanya Gus Baha.
"Aisyah," jawabnya.
"Coba kalau nabi nggak menikahi aisyah siapa dokumentasi hadist tentang perempuan?," tanyanya lagi.
Terus kamu mau mengkiaskan menikah dengan anak kecil, meniru Nabi menikahi Aisyah?," sindirnya.
Gus Baha tidak mengharamkan pernikahan tersebut, kendati demikian alasan meniru Nabi dinilainya tidak tepat.
"Kamu boleh berdalih, 'Saya menikahi anak kecil menirukan nabi menikahi Aisyah', oke mungkin secara halal tidak masalah," kata Gus Baha.
"Secara halal dinikahi bukan dipermainkan," kata dia.
"Tapi kalau mengatakan suka Nabi, meniru Nabi, coba hikmahnya Nabi dengan menikahi Aisyah, berapa riwayat kita dapatkan dari Sayyidina Aisyah?," terang Gus Baha.
Ia kemudian menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah.
"Karena memang Nabi menikahi Aisyah itu Jibril datang membawa satu sapu tangan," kata Gus Baha.
Lalu Jibril memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membuka sapu tangan tersebut.
Setelah dibuka ternyata isinya Aisyah," kata Gus Baha.
Allah berkata, "Ini perempuan istri kamu," lanjutnya.
Nabi menjawab, "Kalau Allah yang menghendaki pasti itu terjadi," sambung Gus Baha.
Alhasil, ditakdir Aisyah itu jadi istrinya nabi dan kita terima kasih sekali sama ummi mukminin sayyidah siapa? (Aisyah)," tutup Gus Baha.***