Menyesali Maksiat dan Dosa Bisa Berakhir Menjadi Kemenangan Setan jika seperti Orang Sholeh Ini Kata Gus Baha
- Gus Baha menjelaskan bagaimana penyesalan orang sholeh terhadap maksiat dan dosa bisa berakhir sebagai kemenangan setan.
Ketika seseorang melakukan maksiat dan dosa maka agama islam mengajarkan untuk bertaubat.
Yaitu menyesali perbuatan maksiat itu dengan sungguh-sungguh lalu berupaya menjadi pribadi yang lebih baik.
Gus Baha justru menyatakan bahwa penyesalan terhadap maksiat dan dosa seperti yang dilakukan banyak orang shaleh pada akhirnya bisa menyebabkan kemenangan setan.
Gus Baha menjelaskan bahwa hal pertama yang ditulis oleh Hikam adalah tentang bagaimana seseorang merasa tidak nyaman dengan Allah setelah ia berbuat salah.
"Misalnya santri kan begitu, ibadahnya terus, tahajud, kelihatannya dekat dengan Tuhan," kata Gus Baha
"Tapi, sekali maksiat, misalkan mencium janda, (atau) menggibah orang, (dia) langsung merasa bersalah pada Tuhan," kata Gus Baha.
Sudah tidak terlalu razaq pada Allah," lanjutnya.
Pada orang yang demikian Hikam mengatakan, "Kamu itu curang pada Tuhan. Ketika kamu diberi ibadah, kamu tidak begitu bersyukur, ketika diberi dosa kamu ingat,"
"Emang maumu itu enak terus?" kata Gus Baha.
"Sebenarnya kita ini kan punya masalah klasik, mau menang sendiri," jelasnya.
"Makanya kata Imam Gazali ini penting ilmu ini,"
"Misalnya hari ini, satu hari ini saya ditakdir sholat subuh, habis ditakdir sholat subuh saya tadi juga ditakdir sholat zuhur,"
"Ya ditakdir sholat asar, setelah sholat asar saya ditakdir ngaji, habis magrib saya juga sholat, habis itu misalnya saya ditakdir maksiat,"
"Maksiat itu sesuatu yang nyata, tapi taat juga sesuatu yang nyata," kata Gus Baha.
"Tapi, manusia ketika pernah maksiat itu seolah tidak pernah diberi rahmat Allah," jelasnya.
Imam Gazali berkata, "Termasuk godanya iblis, orang sholeh-sholeh itu hanya diingatkan dosanya sehingga menghancurkan rasa syukur,"
"Kalau rasa syukur sudah hancur akhirnya orang tidak nyaman dengan Tuhan," kata Gus Baha.
"Ketika orang tidak nyaman dengan Tuhan, setan sudah menang," jelasnya.
"Jadi, sederhananya orang disuruh mengeluh (oleh setan),"
"(Misalnya) Karena Anda jadi kyai pernah salah sekali diingat terus (kalau) pernah salah," kata Gus Baha.
Imam Gazali berkata, "Kamu kok tidak ingat taatmu? (Padahal) Kamu ditakdir sholat, ditakdir zakat, ditakdir mau ibadah,"
"Kalau orang sudah merasa tidak nyaman dengan Tuhan karena merasa bersalah itu setan sudah menang," tegas Gus Baha.