Viral Anak Rela Mati demi Temani Ibunya Saat Erupsi Semeru, Ini Penjelasan Gus Baha Soal Bakti pada Ibu
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan bagaimana berbakti pada orang tua terutama ibu.
Dalam ceramahnya Gus Baha, menyampaikan bagaimana cara kita dalam berbakti kepada ibu, seperti kisah yang viral saat erupsi Sinabung kemarin. Bagaimana seorang anak rela tak meninggalkan Ibunya yang sudah renta saat erupsi Sinabung.
Gus Baha menjelaskan cerita bagaimana kisah tentang dirinya yang berbakti pada ibunya dikala ia tengah sakit.
Layaknya kisaha haru yang tengah beredar di media masa maupun media sosial, bagaimana pembaktian seorang perempuan demi temani ibunya saat erupsi Sinabung.
Hingga pada akhirnya keduanya meninggal berpelukan di dalam rumah setelah ditemukan Timsar saat mencari para korban di lokasi bencana.
Dalam hal ini, Gus Baha pun menceritakan bagaimana kisah hidupnya dahulu kala dan soal pembaktian pada ibunya.
"Saya kan dulu tidak terlalu kaya-kaya banget," ucap Gus Baha.
Ia menceritakan bagaimana perjalanan berdakwahnya sejak tahun 2005 dan pada saat itu pula ibunya sering sakit-sakitan.
"Sering sakit, karena ditinggal bapak mungkin wajar," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan pada saat itu ia hanya memiliki uang sekitaran 5 jutaan sementara uang itu untuk bayar rumah sakit.
"Membayar rumah sakit itu 4 juta berapa, pokonya pas kembali 100 ribu," tambahnya.
Gus baha mengatakan bahwa pada saat itu ia bilang pada santri yang disurih membayar biaya Rumah Sakit tersebut.
"Nak, uang ini habiskan, untuk pengobatan ibu di rumah sakit," ucapnya.
Gus Baha menyatakan bahwa ia sangat senang uangnya habis karena untuk berbakti pada orang tua.
Ia juga merasa terhina jika uang yang ia dapatkan malah dipakai untuk ke BAR atau berfoya-foya.
Lanjut ia menceritakan bagaimana ada seorang ibu-ibu yang meninggal dunia, sementa anak tersebut merasa mengeluh karene hartanya habis untuk pengobatan ibu.
Dan akhirnya Gus Baha memperingati anak muda itu karena merasa hartanya habis untuk pengobatan ibunya.