Awalan

2 Waktu Doa Paling Disukai Imam Al-Syafi'i, Terbukti Dahsyat Mustajab


 Berdoa itu tanda bahwa hamba sangat butuh dengan Tuhannya. Manusia mengakui dirinya lemah dan tidak mampu. Allah Maha Segalanya.

Karena itu, manusia harus bening hatinya saat berdoa, sehingga seluruh jiwa raganya dipasrahkan kepada Dzat Yang Maha Kasih Sayang. 

Dengan demikian, doa adalah senjata bagi seorang hamba. Senjata agar dirinya diakui sebagai hamba yang berharap anugerah dari-Nya. 

Waktu istimewa itu dijadikan pegangan pendiri Mazhab Syafiiyyah untuk terus berdoa. Berikut redaksinya. 

باب الدعاء عند الإقامة 

روى الإمام الشافعي بإسناده في ”الأم” حديثًا مرسلًا أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: ”اطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ الْتِقَاءِ الجُيُوشِ وإقامَةِ الصَّلاةِ ونُزولِ الغَيْثِ”. وقال الشافعي: وقد حفظت عن غير واحد طلبَ الإجابة عند نزول الغيث وإقامة الصلاة.

Artinya: Imam Syafi’i dengan sanadnya dalam kitab al-Umm meriwayatkan sebuah hadis mursal: Sungguh! Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Carilah kemustajaban (terkabulnya) doa ketika dua balatentara bertemu dalam peperangan, ketika iqamat shalat, dan ketika turunnya hujan’.

Imam Syafi’ipun lalu berkata: “Tidak sekali dua kali aku membuktikan kemustajabahan doa ketika turun hujan dan waktu iqamat shalat”.

Imam Syafi'i adalah tokoh besar, ulama pinilih yang mazhabnya dijadikan mayoritas umat islam di dunia, termasuk di Indonesia. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel