Awalan

Diceritakan Sambil Menangis, Ternyata Ini Cita-cita Terakhir Mbah Moen yang Menggetarkan


  KH Maimoen Zubair Sarang Rembang Jawa Tengah sering disebut Mbah Moen. Pendiri Pesantren Al-Anwar yang punya ribuan santri. 

Mbah Moen dikaruniai usia panjang, sampai 93 tahun. 

Wafat saat musim haji, Mbah Moen dimakamkan di pemakaman Ma'la Makkah.

Saat Mbah Moen masih hidup, hidupnya sepenuhnya untuk mengaji di pesantren dan khidmah untuk umat.

Kalau soal ngaji, semua santri seluruh Nusantara mengakui laku istiqomah Mbah Moen yang luar biasa. 

Terbukti, santri-santri Mbah Moen menjadi ulama-ulama besar yang juga berperan di sosial kemasyarakatan.

Santrinya yang paling masyhur saat ini adalah Gus Baha, kiai muda yang ahli berbagai cabang ilmu keislaman. 

Ada lagi Kiai Mustofa Aqil Kempek, Gus Anam Banyumas, dan lain sebagainya. 

Suatu ketika, Mbah Moen pernah menyampaikan cita-cita terakhirnya yang membuat dirinya menangis.  

Apa itu cita-cita Mbah Moen yang menggetarkan, bahkan diceritakan dengan menangis? Simak penjelasannya Ustadz Wahyudi ini.

"Ojo sampek dadi wong sing dibendoni deneng Allah. Kepengen dadi wong sing oleh rohmate Gusti Allah . حيا وموتا. Urip mati oleh rohmate Allah."

(Jangan sampai menjadi orang yang dimurkai oleh Allah. Ingin menjadi orang yang mendapatkan rohmat dari Allah. Hidup dan mati mendapatkan rohmatnya Allah).

"فارحمني يا إلهي في حياتي ومماتي بسر أسرار الفاتحة...".

Terkait hal tersebut, Mbah Moen juga menjelaskan dawuh Mbah Zubair yang sangat penting.

1. Ingin hidup enak. Bila makan tidak terpaksa, tetapi makan sesuatu yang diminati.

2. Anak-anak tidak ada yang durhaka terhadap orang tua.

3. Tidak berumur sampai tua. Karena bila berumur lanjut, maka makan, duduk bahkan tidur saja tidak enak.

4. Bila saatnya meninggal, maka mendapatkan husnul khotimah.

5. Di akhirat masuk surga, walaupun itu tingkatan terendah.

Di samping tersebut di atas itu, ada pernyataan Mbah Moen yang juga sangat menggetarkan hati siapa saja. Simak berikut ini.

"Aku kepingin melebu surgo, gak kudu sing duwur. Sing paling ngisor wae aku wis seneng Moen".

"Aku ingin masuk surga, gak harus yang tinggi. Yang paling bawah saja, saya sudah bahagia Moen,"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel