Habib Luthfi Wali Besar Indonesia, Pengakuan Sayyid Muhammad Al-Maliki Makkah
Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan Jawa Tengah dikenal luas sosok ulama sufi yang masyhur di Indonesia dan dunia.
Nama Habib Luthfi juga masuk dalam tokoh muslim berpengaruh dunia dari Indonesia. Habib Luthfi adalah Rais Aam Jam'iyyah Ahlit Thariqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman).
Saat ini, Habib Lutfi juga dipercaya sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI.
Dilansir BeritaBantul.com dari akun facebook Muhdor Ahmad, salah satu santri Habib Luthfi, dijelaskan bahwa ada sebuah kesaksian pertemuan Habib Luthfi dengan gurunya Sayid Muhammad Al-Maliki Makkah.
"Ditulis langsung oleh orang yang turut menyaksikan, Abul Futuh KH. Syaikh Abdul Wahhab Jazuli Madura, yang saat itu tengah nyantri di ponpes Sayid Muhammad Alamaliki dan dijuluki oleh beliau ABUL FUTUH. Subhanallah," tegas Muhdor Ahmad.
Berikut ini tulisan Kyai Abdul Wahab Jazuli dengan bahasa Arab sekaligus terjemahannya.
Artinya:
Sekilas Tentang Pertemuan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Dengan Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan Tahun 1994 M.
Sekitar jam 10 pagi saya pergi berkunjung ke Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyertai Habib Luthfi Bin Yahya bersama beberapa pendampingnya.
Saat itu Sayyid Muhammad tidak menerima tamu. Namun saya memohon pada penjaga agar memintakan izin pada Abuya Sayyid Muhammad untuk mempersilakan masuk Habib Luthfi Bin Yahya. Lalu beliau membukakan pintu dan mempersilakan masuk.
Maka keduanya pun bertemu bagaikan pertemuan kekasih dengan kekasihnya. Sayyid Muhammad Al-Maliki dan Habib Luthfi Bin Yahya duduk berhadapan lutut bertemu lutut dengan waktu yang lama.
Kemudian kita melaksanakan salat Dzuhur dan dilanjut makan siang bersama. Setelah itu Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki memakaikan surban (imamah) “khirqah” pada Habib Luthfi Bin Yahya.
Kejadian ini diabadikan dengan foto oleh salah satu dari kami. Sebelum difoto Abuya Sayyid Muhammad memanggilku dan memegang daguku seperti terlihat dalam foto.
Pada saat itu kebetulan giliran rutinitas mingguan saya untuk menyampaikan ceramah bergantian antara santri luar dan santri dalam.
Dalam ceramah saya bercerita tentang sepeda Nabi Adam AS. yang ada di Jeddah. Lalu beliau Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki mengejutkan saya dengan pertanyaan yang aneh, “Tahukah kamu perahu Nabi Nuh?”
“Tidak tahu,” jawabku.
Bagaimana kamu tidak tahu? Perahu Nabi Nuh ada di Pekalongan,” kata Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Saya masih bingung, belum faham, dan saya tak habis pikir. Kemudian kami mohon diri pulang bersama rombongan ke hotel. Namun setelah salat Maghrib kami diperintahkan untuk kembali ke kediaman Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Sesampai di kediaman Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, di tengah-tengah banyak orang, beliau berkata, “Habib Luthfi ini adalah salah satu wali besar yang ada di tanah Jawa/Indonesia.”
Kala itu saya langsung faham bahwa perahu Nabi Nuh yang dimaksud Sayyid Muhammad adalah Habib Luthfi Bin Yahya.
*Diceritakan dan ditulis dalam bahasa Arab oleh Syekh KH. Abdul Wahab Jazuli Bangkalan Madura. Kiai Abdul Wahab diberi julukan oleh Sayyid Muhammad Al-Maliki pada tahun 1975 sewaktu di kediamannya di Kampung Utaibiyah dengan julukan “Abul Futuh” Abdul Wahab Jazuli.
Demikian tulisan Abul Futug atas kesaksian Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki atas kewalian Habib Luthfi bin Yahya. Semoga bermanfaat.