Awalan

Karomah Mbah Moen: Tahu Ada Santrinya yang Mau Punya Istri Dua, Ternyata di Pondoknya Begini


 KH Maimoen Zubair Sarang Rembang (Mbah Moen) dikenal punya kejernihan batin yang tinggi. 

Banyak kisah tentang karomah Mbah Moen yang diungkap para santrinya. 

Kisah karomah Mbah Moen itu memberi kesan dan menancap kuat di hati santri dan masyarakat.

Salah satu karomahnya Mbah Moen terkait dengan santri yang mau ngaji, tapi sudah dilihat Mbah Moen kelak santri itu akan punya istri dua. 

Mbah Moen memang punya firasat batin yang tajam. Saat ngaji di Lirboyo, Mbah Moen pernah ditemui Nabi Khidir dan mendapatkan doa khusus. 

Setelah pertemuannya dengan Nabi Khidir itu, Mbah Moen dikenal sosok anak muda yang alim. 

Sejak masih muda, Mbah Moen mendapatkan julukan 'wali enom' (wali muda) dari waliyullah Kiai Hamid Pasuruan. 

Mbah Moen selalu mendorong santri untuk mengaji dan tekun dalam belajar. Kemuliaan yang sangat tinggi, bagi Mbah Moen, itu karena mengaji. 

Santri Punya Istri Dua

Dikisahkan, ada seorang santri yang bermaksud ingin mondok ke pondoknya Mbah Moen. Saat itu tahun 1993, santri turun bus di Sarang.

Ia menumpang bus jurusan Surabaya-Semarang.

Santri itu berkeinginan untuk mondok di Pondoknya Mbah Moen minimal 6-7 tahun.

Baru beberapa hari mondokMbah Moen berkata:

Cong, kowe mondok nang kene ojo suwe-suwe, telung tahun wae, bar ngono wis boyong-boyong".

("Nak, kamu mondok di sini jangan lama-lama, cukup tiga tahun saja. Setelah itu segera pulang").

Mbah Moen pun dawuhan: "Sok ben, kowe duwe bojo loro yo". ("Nanti kamu punya istri dua ya").

Sejak itu ada yang bertanya-tanya, mengapa hanya diperbolehkan mondok tiga tahun, padahal ia ingin mondok 6-7 tahun.

Dan ternyata, pada tahun 1996 ia menikah untuk pertama kalinya. Persis tiga tahun setelah ia mondok. Dan pada tahun 2000 ia pun menikah untuk kedua kalinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel