Kenapa Ustadz Adi Hidayat Tidak Mempercayai Nabi Isa sebagai Tuhan? Simak Penjelasan UAH
Perceramah kondang Ustadz Adi Hidayat (UAH) menceritakan tentang kehebatan Nabi Isa dan Nabi Ibrahim saat bisa menghidupkan makhluk yang sudah mati.
Hal itu diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah ceramah yang dihadiri ratusan jamaah, beberapa tahun lalu.
Di kesempatan itu, UAH mengaku pernah ditanya oleh seseorang kenapa dirinya tidak mempercayai Nabi Isa sebagai Tuhan.
“Isa kan Nabi, saya bilang,” ujarnya, dilansir PORTAL JEMBER dari channel YouTube Audio Dakwah.
Seseorang yang tak disebutkan namanya itu kemudian memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keistimewaan Nabi Isa.
“Tapi Isa kan luar biasa. Isa satu-satunya makhluk yang diciptakan tanpa bapak. Makanya kami akui sebagai Tuhan,” kata UAH menerangkan penjelasan orang yang menanyainya.
Ustadz lulusan Libya itu menjelaskan, kalau Isa ditetapkan sebagai Tuhan hanya karena lahir tanpa bapak, kenapa Nabi Adam tidak ditetapkan sebagai tuhan juga.
Halaman:
Sumber: YouTube
“Adam lebih hebat daripada Isa. Lahir tanpa bapak dan ibu,” jelasnya.
Lebih lanjut, UAH mengatakan bahwa orang tersebut menyebutkan kelebihan lainnya tentang Nabi Isa.
“Ustadz, tapi kan Isa bisa menghidupkan makhluk mati,” ucapnya menceritakan.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa yang bisa menghidupkan makhluk mati bukan cuma Nabi Isa.
“Nabi Ibrahim pernah menghidupkan makhluk mati dengan izin Allah dan caranya lebih hebat dibanding nabi Isa,” katanya.
Hal tersebut, lanjut UAH, diterangkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 260.
“Ketika Ibrahim menyampaikan kepada Rabnya, ‘ya Allah tolong tunjukkan kepada saya bagaimana menghidupkan yang mati,” ceritanya UAH.
Kemdian, Ustadz Adi Hidayat menceritakan percakapan antara Nabi Ibrahim dengan Allah di dalam ayat tersebut.
Allah berfirman: Kamu (Ibrahim) tidak yakin dengan saya (Allah).
Ibrahim menjawab: Saya yakin ya Allah, tapi tolong tunjukkan agar hati saya lebih tenang saja.
“Ambil burung, potong-potong, kemudian tebarkan di setiap bukit. Jadi setiap bagiannya pisah, simpan bukit satu, bukit dua, dan tiga. Kamu tinggal panggil dengan izin Allah,” lanjut UAH.
Maka hiduplah burung-burung yang sudah dipotong-potong tersebut dengan izin Allah.
UAH membandingkan cara menghidupkan makhluk sudah mati antara Nabi Ibrahim dan Nabi Isa.
Dimana nabi Isa hanya menghidupkan makhluk yang masih utuh, sedangkan nabi Ibrahim menghidupkan makhluk yang sudah dipotong-potong.
“Sungguh penciptaan Isa itu sama dengan penciptaan Adam Alaihis salam,” terang UAH.
Dari hal tersebut Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa Adam maupun Isa diciptakan Allah SWT sama-sama sebagai manusia.***