Awalan

Bagaimana Cara Taubat dari Selingkuh yang Berujung Zina? Ini Kata Buya Yahya

 


Berikut adalah penjelasan Buya Yahya tentang cara taubat dari selingkuh yang berujung zina.

Hal ini disampaikan dalam sesi tanya jawab yang diunggah oleh kanal YouTube Buya Yahya pada 28 September 2021.

Dalam sesi tersebut, seorang wanita yang sudah bersuami mengaku pernah selingkuh laki-laki lain.

Kemudian, wanita itu sadar lalu berhijrah. Namun, laki-laki selingkuhan itu tetap saja mengejar-ngejarnya.

Si wanita sempat ingin pindah untuk menghindari laki-laki itu, namun sang suami tidak berkenan.

Wanita itu mengaku takut suatu saat imannya goyah dan ia kembali terjerumus ke dalam perzinahan.

"Keinginan Anda untuk pindah dari tempat tersebut adalah niat yang baik. Semoga itu tanda kalau Anda ingin taubat" tutut Buya mengawali penjelasannya.

Buya Yahya mengatakan bahwa orang yang pernah selingkuh harus terlebih dulu sadar bahwa perbuatannya merupakan sebuah kehinaan.

"Jangan main-main urusan syahwat urusan zina," tegas Buya.

Adapun keinginan wanita untuk pindah demi menghindari selingkuhannya menurut Buya merupakan tanda-tanda kesadaran diri.

"Anda tidak perlu bercerita kepada suami tentang permasalahan Anda supaya tidak tercoreng di mata suami," tambah Buya.

Jika diceritakan, ditakutkan nantinya suami justru akan memandang rendah dan selalu mencurigai istri.

Kalau suami selalu curiga, tentu istri akan semakin susah untuk bangkit dan berbenah.

"Biarkan yang tahu adalah Allah, dan Anda sadari dan minta ampun," ujar sang pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah.

Buya Yahya menambahkan bahwa hal utama yang harus dikuatkan adalah penyesalan di dalam diri sendiri tentang dosa yang telah dilakukan.

"Terus Anda besarkan penyesalan akan sebuah dosa. Sekaligus Anda berharap pengampunan Allah yang sangat luas," kata Buya.

Penyesalan pun harus benar-benar serius. Jika tidak permasalahannya bukan lagi dengan selingkuhan, melainkan dengan diri sendiri.

Saat seseorang berani melakukan zina sekali lalu dia belum taubat dan belum sadar, maka akan begitu mudah baginya untuk melakukannya lagi dengan yang lain.

"Karena bangkitnya syahwat seperti datangnya lapar dan dahaga bagi seseorang," kata Buya menjelaskan alasannya.

Bagi yang belum taubat, saat datang syahwat dan tidak ada pelampiasan yang halal, maka dia akan berzina karena tak lagi takut dosanya.

Oleh karena itu, yang perlu dikuatkan dalam diri orang yang ingin taubat dari zina adalah rasa takut kepada Allah.

Jika rasa takut kepada Allah sudah menguasai diri, seseorang niscaya tidak mau berzina lagi. Bahkan meski dia berada di ruangan tertutup bersama lawan jenis sekali pun.

Selanjutnya, jika istri yang pernah berzina menginginkan pindah, ia hendaknya berdiskusi dengan suami tanpa mengungkap aib zinanya.

Istri boleh mengatakan kepada suami bahwa dia ingin mencari ketenangan.

"Intinya, kembali kepada keamanan diri Anda. Bentengi keimanan, takutlah kepada Allah. Setelah itu kalau ingin pindah tempat, pindahlah," tutur Buya.

Sebelum pindah, di samping menguatkan keimanan, perlu juga berusaha semaksimal mungkin untuk menghindar dari bertemu orang yang pernah menjadi selingkuhan.

"Karena di saat Anda ingin menghindar dari ketemu laki-laki tersebut adalah bentuk keimanan dan ada pahalanya," imbuh sang Buya.

Buya Yahya juga mewanti-wanti semua orang agar takut akan bahaya zina.

"Tolong. Pintu halal sangat mudah. Cari yang halal, jangan cari kehinaan!" tegasnya.

Bagi siapa pun yang pernah terpeleset dalam hina dan busuknya zina, Buya berpesan agar mereka kembali kepada Allah Yang Maha Pengampun.

"Jangan menunda-nunda! Dan tutup masa lalu Anda, biar saja Allah yang tahu. Buka lembaran baru, seolah-olah Anda tidak pernah punya cacat moral seperti itu," ujar Buya berpesan.

Buya juga mengatakan bahwa orang yang mau bertaubat dari dosa dengan benar, maka dia seperti orang yang tidak pernah berdosa.

Setelah bertaubat, seseorang harus terus mendekatkan diri kepada Allah.

Selagi seseorang semakin dekat kepada Allah, kekurangannya pun akan semakin ditutup. Sehingga, dia akan semakin sempurna

"Sehingga ditutup bukan saja di dunia. Di akhirat Anda ditutup kesalahannya, artinya diampuni. Maka, Anda menemukan kebahagiaan kelak di akhirat dan di dunia. Wallahu a'lam bissawab," pungkas Buya Yahya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel