Awalan

Surga Allah Itu Murah, Gus Baha: Harganya Hanya Semenit


 Gus Baha mengungkap bahwa Allah itu murah, bahkan surga hanya senilai satu menit.

Tertanam dalam pikiran banyak orang bahwa beribadah pada Allah bukanlah sesuatu yang mudah.


Ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan untuk mendapatkan surga Allah.

Waktu, tenaga, pikiran, maupun harta direlakan untuk mendapatkan ridho Allah atas surganya.

Hal ini dikarenakan cara berpikir orang shaleh terdahulu menggunakan hitungan menit.

"Ulama dulu itu ngitung hidup hanya 2 menit 2 detik, sehingga dia gampang saja," kata Gus Baha.

Gus Baha mengisahkan bahwa suatu kali ada seseorang bertanya pada rasulullah mengapa rosul tidak menyiapkan makan untuk besok.

Rosulullah pun menjawab bahwa ia tidak yakin akan hidup sampai besok.

"Ya sudah, tenang saja," kata Gus Baha.


"Kalau Anda kan membayangkan hidup 4 tahun lagi, 5 tahun lagi, sehingga kalau tidak (bisa) makan ya benar-benar takut,"

"Padahal berkali-kali zaman ketika masih kanak-kanak kamu tidak makan. (Gitu) Ya tetap saja takut," kata dia.

Jadi, cara berpikir nabi itu begitu. Begitu juga cara pikir sahabat, cara pikir ulama-ulama yang waras itu begitu," kata Gus Baha.

Orang-orang shaleh mensyukuri setiap menit yang diberikan Allah padanya.

"Sehingga melihat maksiat juga begitu, 'Alhamdulillah aku masih hidup, 1 detik, 2 detik, 2 menit'. Sehingga hidup itu," kata Gus Baha.

Dan itu (waktu sekian menit) sudah cukup untuk melafadzkan 'laaillahaillallah'," jelasnya.

"Makanya, katanya yang ngarang Hikam, 'Betapa murahnya Allahsurga itu hanya bisa dibeli dengan 2 menit', karena surga itu senilai 'laaillahaillallah'," kata Gus Baha.

"Miftahul jannah 'laaillahaillah', itu cukup 1 menit, berarti surga harganya hanya semenit," jelasnya.

"Dan karena dia (orang shaleh terdahulu) mengangungkan hidup itu 1 menit ke depan, 'laaillahaillallah', dia ngitungnya hidup itu per menit," tandas Gus Baha.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel