Ungkap Dampak Rutin Baca Dzikir Dan Shalawat Kepada Nabi Muhammad, Begini Kata Gus Baha
Ada dampak utama jika seseorang rajin membaca dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad, begini menurut Gus Baha.
Mayoritas orang menganggap bahwa dzikir dan shalawat adalah salah satu amalan ringan tetapi sering terabaikan.
Seperti menurut Gus Baha, bahwa sebenarnya ada banyak efek yang akan diterima ketika menghidupkan dzikir dan shalawat.
Seperti contoh para waliyullah yang selalu menjadikan dzikir dan shalawat adalah bagian dari nafasnya.
Jadi seumpama ada orang yang gemuk, karena sebagian dari para wali tariqatnya adalah banyak makan," ucap Gus Baha.
Hal tersebut disebabkan bekas dzikir yang memanas sehingga akan lebih cepat mencerna makanan.
"Sesungguhnya bekas dzikir itu bagaikan api," kata Gus Baha.
Api yang dimaksud adalah diibaratkan akan membakar lemak yang ada dalam tubuh.
Kemudian itulah yang menyebabkan orang yang banyak dzikir namun tidak gemuk, karena lemaknya telah terbakar oleh dzikir tersebut.
"Berbeda dengan bekas shalawat kepada Nabu Muhammad maka akan terasa sejuk," tambah Gus Baha.
Namun hal demikian tidak lantas melarang makan banyak, seperti kaidah utama bahwa tariqatnya para wali adalah banyak makan.
"Belajar yang itu saja, meskipun yang lain tidak bisa, tapi yang itu bisa," imbuhnya.
Tetapi perlu diperhatikan jika yang dimakan adalah daging, maka syahwatnya akan tampak besar. Dan hal yang bisa mengekang syahwat adalah lapar.
Menurut Gus Baha bahwa salah satu hal yang bisa menepis syahwat adalah lapar, seperti saat puasa.
Dan orang yang memiliki syahwat yang besar, maka secara otomatis besar juga dosa-dosanya. Namun hal yang demikian masih lebih mending daripada sifat hasud.
Langkah yang diperlukan adalah dengan tirakat untuk mengurangi makan, maka lambat laun syahwatnya juga akan berkurang.
Itulah penjelasan dari Gus Baha yang bisa kita pelajari, tentang pentingnya menghidupkan dzikir dan shalawat dalam setiap waktu.
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam melakukannya.