Awalan

Anda Bisa Jadi Syirik jika Memberi Ini kepada Orang Kesurupan, Gus Baha Ungkap Sehingga Harus Hati-hati

  


Gus Baha peringati mustami agar hati-hati ketika ingin memberi sesuatu kepada orang yang sedang kesurupan.

Dalam tausiyahnya Gus Baha mewanti-wanti bahwa seseorang bisa jadi syirik ketika salah menghadapi orang yang kesurupan, jangan sampai kita menuruti dan memberi keinginannya.

Meskipun budaya atau kebiasaan di masyarakat namun hal itu harus segera diselesaikan, jangan sampai kita terjebak dengan kepercayaan, seperti menuruti dan memberi keinginan orang yang kesurupan karena hal tersebut bisa jadi syirik.

Menurut Gus Baha orang Indonesia itu kadang kala salah memahami orang yang sedang kesurupan, seperti halnya memberi minum.

Dalam penjelasannya Oleh karenanya Gus Baha menjelaskan bahwa serajin apapun kamu melaksanakan ibadah ke Allah, namun masih saja memberi minuman ini ke orang kesurupan, maka ibadahnya ditakutkan percuma karena ada hal kesyirikan.

Hal tersebut tentunya bukan main-main bahkan menurut Gus Baha Allah bisa saja memasukan orang itu di dalam neraka.

Karena ketika memberi minum kepada orang kesurupan maka Allah akan murka.

Lalu minuman apa yang sebetulnya dilarang dikasih ke orang kesurupan, hingga dapat memperoleh dosa? Ini keterangan Gus Baha.

Awalnya Gus Baha menyarankan supaya warga Indonesia harus mengetahui, jika roh itu tidak pernah mati.

"Karena sebetulnya yang mati itu jasad, roh tidak akan pernah mati," ungkap Gus Baha 

Karena roh ini tidak akan pernah mati, karena itu kata Gus Baha apa kemungkinan roh atau keluarga yang telah wafat datang ke rumah.

Sehingga dapat membuat orang kesurupan misalkan, kemudian minta minuman seperti kopi, minta rokok dan lain-lain.

Karena itu Gus Baha dengan tegas menyarankan agar tidak boleh diberi, karena tindakan itu termasuk syirik dan terhitung dosa besar.

Menurut Gus Baha jika hal terlalu itu berlebih, seperti kisah Kejawen jika jika malam jum'at roh akan pulang ke rumah.

"Nah, selanjutnya kisah yang kita ingkari ialah yang terlalu berlebih seperti kisah Kejawen, jika malam apa pulang," tegas Gus Baha.

Lalu yang lebih parahnya kata Gus Baha berpikiran bahwa roh ketika malam Jumat bisa pulang.

Sehingga di kamar dipersiapkan rokok karena orang yang meningga itu saat hidup di dunia suka rokok.

"Lalu di kamarnya dikasih rokok karena di dunia suka rokok," kata Gus Baha.

"Rokoknya telah berkurang nak, karena telah dirokok oleh kakekmu," lebih Gus Baha.

Terkadang diberi gemblong katanya kesukaan kakeknya, setelah digigit tikus kata Gus Baha katanya kakeknya sudah pulang.

"Kalau itu saya terima dibid'ahkan itu ngawur sekali," tegas Gus Baha.

Darah-daerah tertentu menurut Gus Baha banyak yang seperti itu.

"Kalau kesukaanmu uang yah dikasih uang," ucap Gus Baha.

"Kalau uangnya hilang katanya sudah diambil kakeknya, kalau itu tidak ada sanadnya," sambung Gus Baha.

Makanya roh itu menurut Gus Baha tidak pernah selesai didiskusikan ulama.

"Ada yang mengatakan roh itu apa, ada yang mengatakan roh itu apa, tapi apapun itu istilah Qur'an memang roh itu bukan makhluk," pungkasnya Gus Baha.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel